Selasa, 10 Mei 2016

BUDIDAYA JAMUR TIRAM


BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH

Apakah itu jamur tiram ?
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekungJamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping (bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5–20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
Komposisi dan kandungan nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin , 4.7-4.9 mg  riboflapin , 77,2 mg niacin , dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan.[  Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet.
Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan, menurunkan  kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim  hidrolisis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematode---------------------sumber Wikipedia

Mudahkah  budidaya Jamur tiram ?
“ Tak kenal maka tak saying “ barangkali pribahasa yang cocok dan bisa sebagai inspirasi awal untuk memulai niatan untuk melakukan budidaya Jamur Tiram , tentunya jika dilakukan dengan serius akan menghasilkan sesuatu yang baik tidak hanya kesenangan semata akan tetapi juga memiliki nilai jual ekonomis. Mengapa  tidak bisnis Jamur tiram menjadi pilihan ?

Tentunya semua melalui sebuah proses dari mulai pemahaman apa itu jamur tiram, manfaatnya jika dikonsumsi hingga  seberapa mudah budidaya dan perawatannya, yang paling penting yang harus didalami adalah seberapa besar lahan yang dibutuhkan dan seberapa besar biaya yang keluarkan ?

Beberapa langkah ini mungkin dapat membantu kita untuk memulai Bisnis Jamur Tiram.
1.       Cari tahu sebanyak mungkin informasi mengenai JAMUR TIRAM.
Cukup banyak informasi budidaya Jamur tiram baik melalui Buku pertanian ataupun paling mudah adalah dengan cara mengunakan fasilitas internet, sebanyak mungkin informasi yang didapat semakin memahami  apa itu Jamur Tiram, tentunya teori sama pentingnya dengan pelaksanaan praktek  langsung
2.       Berkunjunglah kepetani Jamur tiram diwilayah anda ,jika tidak diditemukan  bisa menggali informasi lebih banyak secara gambar sehingga bisa benar benar tahu cara budidaya Jamur tiram. Atau telpon kepada petani yang memiliki Blog ataupun Website biasanya juga petani itu menjual bibit jamur tiram siap ditempatkan atau BAGLOG.
Dengan berkunjung langung kepetani Jamur tiram banyak manfaat yang dirasakan secara langung, biasanya petani sangat terbuka dalam hal bagaimana cara proses awal budidaya Jamur hingga waktu panen, seperti  yang pernah saya coba ;
2.1   Mulailah mengenal apa itu BAGLOG,


Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.

Ukuran baglog sangat bervariasi dari yang kecil hingga besar, tentunya maksud tujuannya adalah untuk melakukan manfaat mediasi Baglog sesuai tempat dan tentunya juga berpengaruh terhadap hasil yang panen, semakin besar baglog akan semakin banyak tumbuh jamur Tiram.
Ukuran biasanya ada yang 17 x 35 atau 17 x 25 .

2.1   Mulai mengenal  lahan atau tempat.
Tentunya melakukan budidaya Jamur tiram tidak diruang terbuka karena sangat diperhatikan banyak hal ,selain jenis tanaman Jamur tiram akan tumbuh subur didaerah sejuk tentu saja jamur tiram tidak dapat langung terkena sinar matahari, sehingga diperlukan lahan tanam atau tempat seperti rak –rak, yang dijaga dari sinar matahari langung melalui pembuatan ruangan tertutup seperti ;
Baglog baglog tersebut disusun sedemikian rupa sehingga menjadi keserasian dan kemudahan saat panen nantinya, sebelum baglog disusun maka tutup muka beglog harus dibuka karena itu adalah ruang dimana Jamur Tiram akan muncul dan siap panen.
2.2   Mengenal cara perawatan.
Perawatan Jamur tiram melalui media Baglog relative sangat mudah karena Jamur tiram tidak dilakukan penyiraman langsung ataupun penambahan pupuk pada umumnya bercocok tanam, kita hanya perlu melakukan penyesuaan ruangan hingga suhu 16 -24 derajat Celsius, penyiraman hanya dilakukan dilatai ataupun pada tanah bawah tidak secara langung, dengan penyiraman dilatai dasar akan dirasa kesejukan pada ruang Rak-rak Baglog.
2.3   Mengenal Masa Panen.
biasanya ukuran Baglog kecil akan lebih cepat tumbuh Jamur tiram kisaran 2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, akan tetapi Baglog ukuran lebih besar kisaran 40 hari jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, bila perawatannya baik. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos.

3..       Sempatkan survai  ke pasar tradisional sejauhmana masyarakat  sangat suka atau tidak suka terhadap jamur tiram, tentusaja yang paling wajib diketahui adalah seberapa nilai jual jamur tiram di pasar tradisional.Biasanya semakin segar semakin diburu para ibu-ibu untuk mengkosumsi, harganya berkisar Rp. 12,000 hingga Rp. 15,000, perkilo   dan mulailah menghitung hitung secara bisnis, jika menguntungkan  kenapa tidak dilakukan ?

Mahalkah biaya awal untuk budidaya Jamur tiram ?
Pertama yang harus dilakukan adalah seberapa besar output hasil panen yang akan dicapai ?karena akan berkaitan terhadap jumlah lahan yang akan dibuat, tetapi untuk menyalurkan hobi karena suka bercocok tanam dengan lahan yang kecilpun bisa dicoba,misalnya pemamfaatan ruang yang tidak digunakan atau dibiarkan tidak bermanfaat sehingga tinggal dibuatkan bangunan menggunakan kayu atau bamboo dan ditutup sekelilingnya dengan bilik ataupun bamboo kemudian dibuat rak-rak untuk penyimpanan Baglog, tinggal dihitung seberapa banyak akan muat baglog kalikan saja untuk ukurran 17 x 35 Rp. 2,000, hingga Rp. 2,500.
JIKA BERMINAT DAPAT HUBUNGI  ;
Petani jamur tiram SASAJI
KONTAK PERSON
IBU YULI -0817742390
suport produk klik disini